Cerita Abbas sakit

Abbas. Anak kecil ini sekarang sudah berusia 2 th 7 bulan. Dibanding kakak-kakaknya, Abbas lebih cepat belajar berbicara dan sudah bisa merespon lawan bicaranya. Abbas lebih banyak terekspos dengan banyak orang, termasuk kakak-kakaknya.

Beda dengan kedua kakaknya yang usianya tidak beda jauh, 2 tahun kurang, saat balita kedua kakak Abbas lebih banyak di rumah karena belum sekolah dan hanya mama-papa yang keluar rumah untuk bekerja, serta Emik yang ngasuh datang pulang setiap harinya. Palingan mereka dititip ke penitipan anak waktu Emik tidak masuk. Di penitipan ini dapat sumber cacar sampai 2 kali. Juga paling batuk pilek karena kena debu/asap kendaraan di jalan. Selebihnya aman saja. Biasanya berobat cukup di dokter depan kompleks rumah. Hanya sekali bawa kakak ke IGD malam-malam waktu kakak mengigau demam karena radang. Kedua kakak Abbas juga mudah saja dikasih obat, dikompres, dikasih salep.

Inilah Abbas. Yang usia 6 bulan sudah kena gejala COVID, tertular dari mama karena masih menyusui kala itu. Mama sendiri tertular dari kakak Fatih yang tertular dari sekolah. Waktu itu Abbas masih mudah dikompres pakai Kool fever. Juga masih mau minum susu. Alhamdulillah lekas disembuhkan.

Kedua kalinya saat Abbas 8 bulan, Abbas tertular flu singapur karena anak pengasuh Abbas habis kena flu singapur. Sariawan besar-besar di mulutnya. Tidak mau minum susu dan akhirnya dibawa ke RS dan dirawat. Pulang dari RS, setelahnya kontrol dokter lagi, sepulangnya Abbas kena tampak. Tapi kali ini bisa dirawat sendiri di rumah.

Ketiga kalinya Abbas diare dan demam. Abbas memang suka makan apa aja, dan itu mengkhawatirkan. Malam itu Abbas mengulum bawang putih yang belum dikupas. Karena beberapa hari tak kunjung reda, akhirnya ke RS dan diinfus. Parasetamol berkali-kali tak kunjung reda demamnya. Akhirnya diberi antiradang dan berangsur membaik.

Keempat kalinya, Abbas tertular campak dari kak Fatih. Campak ini gejalanya selain demam dan ruam merah, juga disertai batuk berdahak. Di mana Abbas belum bisa mengeluarkan dahak sehingga dahak banyak menumpuk dan nafasnya berat. Kali ini Abbas dirawat bersama teteh Nuria yang juga ikut tertular setelah Abbas.

Setelah 3 kali dirawat di RS, kali ini, sakit kelima kalinya dan dirawat ke 4 kalinya. Sepulang dari rumah neneknya, Abbas demam naik turun sudah masuk hari kelima yang dimulai dari batuk. Hari ke-4 Abbas sudah susah makan, dan minum susunya juga berkurang karena batuknya yang intens. Meskipun Abbas sudah pintar membuang dahak dan meludah, tapi karena tidak mau makan dan susah minum obat, kondisinya pun memburuk. Akhirnya dibawa ke RS dan langsung dapat infus karena sudah menunjukkan gejala dehidrasi.

Kenapa Abbas tidak mau makan? Abbas mau minum air putih saja sedikit-sedikit. Makannya juga dibuat bubur encer dan dipaksa pakai pipet. Katanya kalau makan nanti batuk dan muntah. Sudah bisa berargumen dan kuat sekali dia susah dirayu untuk mau makan.

Semoga Abbas lekas sembuh dan tidak lagi-lagi sakit sampai dirawat di RS.

Leave a comment